Journey to happiness Day 1&2 - Lombok Finally here

Day 1.

Awal semester perkuliahan menjadi waktu yang pas untuk memulai merencanakan perjalanan di libur semester nanti. Tiket Lion Air seharga 430rb menjadi pilihan untuk memulai perjalananku seorang  diri ke beberapa destinasi. Makassar-Lombok-Bali-Banyuwangi-Malang-Surabaya-Ternate-Makassar seperti itulah kira-kira yang kucatat di pikiranku untuk perjalanan sebulan kali ini. Sebuah perjalanan tanpa estimasi waktu yang tepat, tanpa tau mau kemana namun anehnya tempat tinggal, transportasi dan makan menjadi hal yang jelas dalam perjalananku.

Setelah membuat janji dengan teman yang asli Lombok aku akhirnya berangkat seorang diri, penerbangan yang mestinya pagi malah delay menjadi sore. Matahari jatuh tepat pada hamparan luas sawah yang menjadi pemandangan yang pertama kali kulihat begitu sampati di Bandara Internasional Praya Lombok (LOP). Temanku yang sudah menunggu dari siang di bandara Lombok bersama supirnya mengantarkanku melewati indahnya warna jingga sore hari ke sunyi dan gelapnya Lombok Timur. Cukup lama juga rasanya perjalanan hingga mengantarkanku ke rumahnya untuk bersistirahat dan memulai cerita esok hari.

Day 2.

Kami memacu motor kami di tengah gelap dan damainya subuh hanya untuk melihat matahari terbit di pantai Labuan haji. Jembatan besar dan panjang, tenangnya lautan dan matahari terbit menjadi landscape kami pagi ini. Kesan awal yang indah mengenai Lombok.

Pantai Labuan haji ini terdapat di Lombok Timur tidak sulit untuk menuju kesini karena penunjuk jalan yang jelas dan jalan yang mulus. Banyak sekali wahana disediakan disini tapi pagi iini kami hanya memutuskan untuk duduk dan menikmati pemandangan.

Kami pun melanjutkan perjalanan ke ujung timur pulau Lombok yaitu Tanjung Ringgit dan Pink Beach. Salah satu keuntungan dalam berjalan-jalan di Lombok adalah kita dapat pergi ke banyak tempat hanya dalam sehari karena letak tempat-tempat ini berdekatan. Sebenarnya banyak sekali tempat yang dapat dikunjungi di Perjalanan menuju Tanjung Ringgit seperti Jeeva Beloam, pantai pink, dan pantai-pantai lainnya. Tapi Kami hanya memilih Tanjung Ringgit dan pantai Pink untuk disinggahi. Selain jarak tempat yang berdekatan penunjuk jalan yang jelas menjadi kelebihan jalanan di Lombok.

Kekurangannya adalah jalanan menuju tanjung ringgit benar-benar rusak total jalan berdebu, kerikil, lumpur, bersampingan tebing, jalan sempit dan banyak masalah lainnya. Namun mungkin inilah alasannya kenapa tempat ini begitu indah dan tidak terlalu terjamah. Jika jalanan yang menjadi alasan kenapa tempat ini terjaga maka selamanya aku berharap jalanannya tetap sama.

( Indah dan Panas )

Keindahan Pink Beach dan tanjung ringgit tidak perlu dipertanyakan lagi. Benar-benar sebuah surge dunia, Indah sekali selama ini hanya bisa melihat di Blog-blog traveler lain ternyata saat berkunjung kesini tempat ini lebih indah dilihat secara langsung. Salah satu kekurangan lagi kedua tempat ini adalah PANAS SEKALI, dan yang kumaskud dengan panas adalah seolah Matahari sedang melakukan pembelahan diri menjadi 4.

( Terdapat 2 pantai di are pink beach, Ini area kiri dan pink beach berada di kanan ) 

Tidak mudah untuk mencapai kedua tempat ini apalagi yang seperti kami harus menggunakan kendaraan roda 2 benar-benar bentuk penyiksaan bokong dan tulang belakang. Namun walaupun melelahkan tapi aku akan pasti akan datang kembali jika diberikan kesempatan.

( Someday i'll be back here )